Cintailah produk-produk Indonesia … begitu teriakan Alim Markus dalam
iklan Maspion produksinya sendiri. Maspion, produsen alat-alat
elektronik rumah tangga itu, kini telah menjadi salah satu merek
kebanggaan Indonesia. Selain Maspion masih banyak lagi produk-produk
Indonesia yang branded, yang tak kalah dengan produk-produk
luar negeri. Sebut saja misalnya produsen sepatu dan tas kulit,
Buccheri. Banyak orang tak menyangka, bahwa merek besutan Ediansyah ini
merupakan produk asli buatan Indonesia. Mayoritas penikmat sepatu dan
tas kulit, menyangka bahwa Buccheri adalah buatan Italia. Tak hanya
Buccheri yang disangka sebagai merek luar. Sophie Martin, merek
aksesoris kalangan atas itupun, banyak yang mengira buatan Prancis. Brand Sophie Martin yang menambahkan nama Paris dibelakangnya, ternyata telah mengecoh banyak konsumen.
Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia. Banyak
orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini,
berasal dari Prancis. Parfum Casablanca, yang dalam iklan-iklannya
banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata produksi Muara Kapuk,
Jakarta. Selain tiga merek di atas, masih banyak lagi merek-merek lokal
yang dikira masyarakat sebagai merek luar. Sebut misalnya merek fashion
The Executive, gerai donat J-Co Donnuts, merek furnitur Olympic, produk
celana dalam pria GT Man, sepatu Eagle, penanak nasi Cosmos, Centro
departemen store, sepeda Wim Cycle, produsen pakaian Andre Laurent, dan
masih banyak lagi merek-merek karya dalam negeri yang dikira barang
impor.
Disamping mampu menghasilkan produk-produk branded,
Indonesia juga berhasil mengekspor produk-produknya ke luar negeri,
bahkan beberapa produk Indonesia menjadi pemain utama di mancanegara.
Siapa yang tak kenal dengan Indomie, mie instan produksi PT Indofood
Sukses Makmur, Tbk. Indomie, yang menjadi makanan kegemaran anak-anak
Indonesia, kini menjadi merek mie terbesar di dunia. Selain menguasai
pangsa pasar mie dalam negeri, Indomie juga menjadi pemain utama di
beberapa negara Afrika dan Timur Tengah. Bukan hanya menguasai pasar,
merek inipun telah mendarah daging di tengah-tengah masyarakat kita. Di
Indonesia, merek Indomie telah menjadi merek generik untuk menyebutkan
semua produk mi. Bahkan ada salah satu negara di Afrika, yang menganggap
bahwa Indomie merupakan produk asli negara tersebut.
Selain
Indomie, merek buatan Indonesia yang berhasil di pasaran luar adalah
produk-produk Wings. Merek-merek Wings yang sukses itu antara lain : So
Klin, sabun colek Ekonomi, dan Mie Sedaap. William Katuari, bos Wings
Grup malah yakin seyakin-yakinnya, kalau produk-produk buatannya itu
nanti akan menjadi pemain global, yang bisa menyaingi Unilever ataupun
Procter & Gamble. Wings, produsen toiletries asal Surabaya
ini bukanlah pemain baru dibidangnya. Pengalaman puluhan tahun
memproduksi produk-produk berbahan dasar kimia, kemauan keras untuk
melakukan branding, serta pricing yang tepat, telah
menjadikannya sebagai salah satu produsen Indonesia papan atas, yang
berkibar namanya hingga ke belahan dunia lain.
Silver
Queen, Chunky Bar, dan Ceres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek
coklat ini. Tahukah Anda, kalau produsennya Petra Foods, menjadi salah
satu pemain utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik
keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’s, produsen coklat
nomor wahid asal Amerika.
Tak
hanya itu saja merek-merek Indonesia yang sukses di pasaran luar, masih
ada Solid Furniture, jamu Sido Muncul, baterai Alkaline, sepeda
Polygon, dan permen kopi, Kopiko. Kalau kita lihat merek-merek di atas
tak ada satupun produk-produk yang berbasis teknologi tinggi. Apa benar
Indonesia tak mampu menciptakan produk-produk berbasis teknologi tinggi?
Siapa bilang, banyak sudah pengusaha-pengusaha lokal yang membidani
produk-produk hi-tech yang digemari oleh masyarakat kita.
Bahkan merek-merek itu secara perlahan telah menggerogoti merek-merek
asing yang telah eksis. Di pasar komputer jinjing, kita punya merek
Zyrex dan Axioo, di barisan produsen pelumas, Mesran mampu menyaingi
merek-merek asing macam Top One dan Shell Helix. Sepeda motor, kita
punya merek Kanzen. Walaupun masih jauh dari produk-produk buatan
Jepang, kehadiran Kanzen sebagai merek asli Indonesia, sedikit
menghilangkan stereotype bangsa kita sebagai bangsa yang
terbelakang. Di dunia otomotif, sebentar lagi akan keluar produk karya
pelajar-pelajar sekolah kita, Esemka.
Selain
produk-produk padat teknologi di atas, mungkin kita lupa, bahwa bangsa
Indonesia telah mampu menciptakan kereta api, kapal laut, bahkan pesawat
terbang. Pada tahun 1995, mungkin hanya Indonesia-lah satu-satunya
produsen pesawat terbang komersial di benua Asia. Hebaaat kaan …
Merek-merek
di atas, merek-merek asli Indonesia, merupakan kebanggan kita bersama.
Di tengah karut marutnya dunia politik kita, dan pertentangan antar elit
yang tak berkesudahan, ternyata kita masih memiliki sesuatu hal yang
patut dibanggakan. Ya, merek-merek Indonesia, yang tak hanya jago
kandang tapi juga merajai beberapa negara luar. Mari dukung terus
produk-produk Indonesia, dengan menggunakannya dikehidupan sehari-hari.
-
Sukses terus merek-merek Indonesia, aku bangga memilikimu !